Jumat, 28 Agustus 2015

Sabtu, 29 Agustus 2015



Brosur sekolah penyelamat

Namaku Rahma Aprilia panggil saja aku Rahma, ku baru lulus SMP dan aku akan melanjutkan sekolah ketingkat yang lebih tinggi du SMK. Pembagian hasil kelulusan sudah ku terima, malam harinya Ibu datang ke kamarku
“Rahma sedang apa kamu ? berapa hasil Ujian Nasionalmu ?.” Ibu menanyakan hasil Ujian Nasionalku, aku kaget sambil menundukan kepala.
“Aku sedang memikirkan hasil Ujian ku Bu,hasilnya tidak memuaskan nilai ku kecil hanya 25,40.” Aku menjawab dengan rasa takut dimarahi,tetapi Ibu memberiku semangat.
“Tidak apa-apa Nak itu merupakan, nilai mu adalah hasil kerja kerasmu tidak usah bersedih seperti itu tetapi kamu harus lebih rajin lagi disekolah yang lebih tinggi lagi nanti.” Ibu memberi semangat kepadaku dengan penuh kasih sayang.
Keesokan harinya, aku mulai bertanya-tanya kesekolah SMA dan SMK, tetapi hatiku tertuju pada SMK yaitu SMKN Tunas Bangsa,aku mendatangi sekolah itu dan bertemu dengansatpam sekolah tersebut.
“Assalamu’alaikum Pak, pendaftaran disini kapan dibuka ?.” aku bertanya pada satpam sekolah tesebut. Pak satpat menjawab dengan tegas sambil memberikan brosur
“Ini baca saja brosur ini ”
Aku menerima brosur itu dan pulang keumah, sesampainya dirumah, Ibu menanyakan hasil yang didapat setelah bertanya tanya dar beberapa sekolah SMA dan SMK lalu ku ceritakan semuanya.
Hari pendaftaran pun tiba, tetapi karena nilai Ujian Nasional ku kecil tidak mencukupi jalur akademik, aku mencoba jalur non akademik yang memang aku mempunyai prestasi dibidang Non akademik yaitu Taekwondo. Aku dites fisik terlebih dahulu oleh guru olahraga SMKN Tunas Bangsa saat dites ternyata teman SMP ku juga ada yang sama lewat jalur Non Akademik dicabang olahraga Sepakbola aku menyapa temanku yang bernama Teja
“Hei Ja... kamu masuk sini juga, Japres apa kamu ?.”
Dia menjawab sambil memakai sepatu untuk siap dites
“Eh Rahma, ia dong nilai UN kecil nih, kamu Japres apa ?”
“Aku Japres Taekwondo Ja” jawabku sambil lari karena mendengar suara pluit tanda tes fisik akan segera dimulai dari Bapak guru olahraga mulai memberikan sedikit infomasi kepada calon siswa
“assalamu’alaikum Wr.WB, selamat pagi para calon siswa SMKN Tunas Bangsa. Oke tes hari ini pertama kita akan melakukan peregangan terlebih dahulu kemudian sterecing dan tes lari bip dengan KKM nilai 60 paham semuanya ?”
Semua menjawab
“Paham Pak”
Selama 3 jam aku tes  dan penguman tes fisik langsung pada hari itu juga dan bersyukur alhamdulilllah pada tes fisik aku lulus tinggal tes berikutnya yaitu tes Japresku. Pada saat tes kemampuan yang aku miliki ternyata yang melakukan tes nya Sabeum (guru) Dwi pelatih dari dojang PTKP, aku menghampiri beliau
“assalamu’alaikum Sabeum ditesnya apa aja ?.” Sambil salaman
“kamu bisanya apa ?” Sabeum balik bertanya
Jawabku
“Jurus dan Sparing Beum”
Tes dimulai ternyata ditesnya hanya tehnik dasar saja yaaa menurutku sih mudahlaaaah dan pasti keterima dan ternyata dugaan ku benar aku lulus pada tes ke dua.
Satu Minggu kemudian hasil kelulusan tes Non akademik diumumkan melalui Website SMKN Tunas Bangsa aku pergi kewarnet untuk melihat hasilnya, saat pulang kerumah aku menghampiri Ibu dan memeluknya Ibu in mengucapkan selamat kepadaku.

Senin, 16 Februari 2015



  •  Berita

Hampir 75 Persen Pengendara Motor di Kalangan Pelajar Tak Ber-SIM
REPUBLIKA.CO.ID, CIMAHI -- Seluruh satuan kepolisian resor (Polres) beserta jajarannya di sejumlah daerah di Indonesia tengah menggiatkan kegiatan operasi patuh berkendara dan berlalulintas, di jalan-jalan. Hal ini termasuk yang dilakukan di wilayah Kota Cimahi, Jawa Barat. Saat ini, dua kepolisian sektor (Polsek) di Cimahi tengah menggalakkan operasi patuh berlalulintas tersebut. Kepala Unit Lalulintas Polsek Cimahi, Inspektur Satu Muhammad Bambang Surya Wiharga mengatakan, kegiatan operasi dilakukan untuk meminimalisasi jumlah kecelakaan di jalan raya. "Untuk mencegah dan mengantisipasi fatalitas kecelakaan berkendara," kata dia, Kamis (12/9), saat ditemui tengah melaksanakan operasi patuh pengendara di Jalan Demang Hardjakusumah, Cimahi. Ia menjelaskan, pihaknya pun kian meningkatkan kegiatan operasi patuh ini, sebab berdasarkan fakta yang ditemukan di lapangan, terlihat semakin banyak pengendara sepeda motor yang merupakan kalangan pelajar."Para pelajar yang jika dilihat dari sisi usianya masih di bawah umur. Mereka belum memiliki surat izin mengemudi (SIM). Tetapi sudah mengendarakan motor," ujarnya.
Bambang mengungkapkan, kalangan pelajar yang jumlahnya semakin banyak mengendarai sepeda motor itu, didominasi pelajar tingkat SMP serta Kelas I dan II di tingkat."Dan para pengendara sepeda motor yang pelajar ini, dijamin hampir 75 persennya tidak ada yang mengantungi izin (SIM)," katanya menjelaskan.
Bukan tanpa alasan pihak Polsek Cimahi menyatakan hal tersebut. Bambang mengungkapkan, meningkatnya pengendara sepeda motor oleh kalangan pelajar ini, dapat dilihat dari banyaknya jumlah motor yang terparkir di parkiran sekolah-sekolah.Untuk meminimalisasi penggunaan sepeda motor oleh pengendara di bawah umur, kepolisian Cimahi menyatakan akan melaksanakan jadwal operasi patuh di titik-titik tertentu, di mana ruas jalan tersebut masih merupakan area sekolah. Ia menerangkan, imbauan penting untuk disampaikan kepada para kepala sekolah beserta jajaran tenaga pendidik, agar para siswanya yang belum cukup umur tidak membawa kendaraan ke sekolah.Ia menjanjikan, setidaknya secara intensif dalam waktu dekat ini, seluruh SMP dan SMA di Kecamatan Cimahi Tengah dan Utara akan terkena kegiatan operasi patuh tersebut. "Sebab kami memiliki SOP', kendaraan yang terparkir, tidak bisa dilakukan pemeriksaan kelengkapan surat-surat berkendaranya,"ucapnya.
Oleh karena itu, operasi ini pun dilakukan di waktu-waktu yang tidak akan mengganggu aktivitas masyarakat. Ia menyebutkan, waktu operasi patuh dilakukan setelah jam berangkat warga-warga dan selesai masyarakat pulang berkantor.Sementara, bagi para pelajar, operasi dilakukan di saat-saat jam pulang sekolah. "Titiknya pun tidak juga begitu dekat dengan sekolah.


  • Tugas

Pelarangan pelajaran menggunakan kendaraan pribadi
Berdasrkan hasil surpey para aparat Polisi yang menyatakan “Meningkatnya pengendara sepeda motor oleh kalangan pelajar” menurut saya akibat dari terjadinya peningkatan pengundaan kendaraan bemotor hal yang wajar, karena mungkin rumahnya yang jauh dari pinggir jalan raya yang mengharuskan menggunakan kendaraan bermotor sehingga apabila menggunakan ojek motor orang tuanya tidak sanggup dalam hal keuangan dan agar tidak kesiangan pergi ke sekolah sehingga para pelajar menggunaan motor untuk pergi kesekolah meskipun harus melanggar tata tertib syarat menjadi pengendara motor.
Di Padalarang sendiri para pelajar yang besekolah dikota Cimahi hampir kebanyakan menggunakan sepeda motor, pelajar yang dari Rajamandala, Cikalong yang bersekolah di Padalarang menggunakan sepedamotor akibat dari kemacetan yang sepertinya tidak dapat diselesaikan serta kurangnya fasilitas umum khusus pelajar seperti adanya Bus khusus pelajar, sehingga yang mengharuskan mereka para pengendara motor menggunakan motor. Meskipun para pengendara motor tidak lagi memperhatikan keselamatan dirinya sendiri bahkan sampai melanggar peraturan berkendara yang tercantum pada pasal untuk pengendara bermotor ”dalam Pasal 107 Undang-Undang No. 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan ,- Pengemudi Kendaraan Bermotor wajib menyalakan lampu utama Kendaraan Bermotor yang digunakan di Jalan pada malam hari dan pada kondisi tertentu.Pengemudi Sepeda Motor selain mematuhi ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib menyalakan lampu utama pada siang hari.

           Seperi yang dikatakan sebelumnya bahwa para pelajar tidak memerhatikan keselamatan dalam berkendara motor akibatnya banyak terjadi kecelakaan dikalangan pelajar memang sungguh ironi pemasalahan ini bhkan sampai ada yang bekendara motor yang membonceng  dua orang sekaligus